Rindu Kami Padamu

22 06 2007

Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Besahaja

Lagu Rindu Kami Pada mu sebenernya adalah sebuah puisi karya Taufik Ismail sama Sam Bimbo. lagu ini melukiskan kerinduan akan sosok rasulullah Muhammad SAW. Utusan dan kekasih Allah yang mulia. Rasul yang patut dicintai dan diteladani umat manusia.
seperti yang difirmankan Allah dalam Surat Al-Ahzab:21. “Sesungguhnya dalam diri Rasulullah itu terdapat suri tauladan yang baik.”
Rasul yang pada akhir hayatnya masih mengingat ummatnya “ummatii…ummatii..ummatii”. Dialah yang diberi gelar Al-Amin(dapat dipercaya) yang jauh disematkan padanya sebelum ia menjadi nabi dan diakui baik lawan maupun kawan.
Sifat Muhammad yang adil, bahkan sudah ditunjukkannya jauh sebelum menjadi Nabi. Ketika ia ditunjuk untuk memutuskan siapa yang berhak membawa Hajar Aswad ke dalam Ka’bah oleh para Kabilah di Mekah, dengan bijak Nabi mengambil keputusan. Diambilnya kain, diletakkan Hajar Aswad ditasnya. Setiap perwakilan Kabilah memegang ujung kain tersebut. Semua pihak puas.
Kita patut rindu pada rasul, ketika pada pada saat ini sulit sekali menemukan orang yang jujur dan yang gak mau korupsi, adil, dan berani.
Di saat akhirat nanti, beliaulah mahluk tuhan yang paling sibuk. Beliaulah yang masuk surga pertama kali. Tetapi disaat ia tidak menemukan ummatnya sama sekali di surga itu. Beliau keluar dari surga dan menunggu didepan pintu surga dan menunggu umatnya masuk surga bersamanya. Ketika sebagian umatnya masuk surga. Ia melihat bahwa sebagian lain umatnya sedang meniti jembatan shirat al-mustaqim. Beliau berdoa supaya umatnya diselamatkan supaya tidak jatuh kedalam neraka dibawahnya. “Sallim Ummatii(Selamatkan umatku)” ujarnya. Dan ketika sebagian ummatnya sudah menyebrangi jembatan itu. Ia teringat pada umatnya yang ada didalam neraka karena dosa2nya yang sangat banyak. Lagi2 karena sifat rauf-rahim/penyayangnya ia memohonkan syafaat(doa/pertolongan) untuk mereka. Sifat rauf-rahimnya berlaku dari dunia sampai akhirat.
Betapa kami sangat jauh dari mu ya rasul…Kami rindu padami. Perkenankan ahlak dan keagunganmu masuk dan menyinari hati kami semua. Amin.





Iqra

19 06 2007

 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yan menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (QS Al-‘Alaq [96]: 1-5).”

Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak.

Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca, karena Al-Quran menghendaki umatnya membaca apa saja selama bacaan tersebut bismi Rabbik, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Iqra’ berarti bacalah, telitilah, dalamilah,ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman,sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak.Alhasil, objek perintah iqra’ mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya.

Pengulangan perintah membaca dalam wahyu pertama ini bukan sekadar menunjukkan bahwa kecakapan membaca tidak akan diperoleh kecuali mengulang-ulang bacaan atau membacahendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan.Tetapi hal itu untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ulang bacaan bismi Rabbik (demi Allah] akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru, walaupun yang dibaca masih itu-itu juga. Demikian pesan yang dikandung Iqra’ wa rabbukal akram (Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah).

 

WAWASAN AL-QURAN Dr. M. Quraish Shihab, M.A.





Bulan Pernah Terbelah?

14 06 2007

taken from dudung.net

Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,… kebenaran yang mutlak dari-Nya.

Allah berfirman: “Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)” Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur’an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ? Read the rest of this entry »