Pada tulisan sebelumnya, baru kali ini memang saya bikin resolusi. Resolusi, ya, terinspirasi dari blognya Matt Mullenweg(ma.tt).
Memang kadangkala kita harus bikin resolusi. Karena dari resolusi yang kita tulis, kita jadi tahu seberapa jauh ekpektasi(harapan2) kita kedepan dan ingin jadi seperti apakah kita. Dan ketika bulan dan tahun sudah berganti, ada evaluasi yang terjadi.
Fungsi resolusi bagi saya adalah poin yang bisa mengup-lift/mengupgrade dari kemampuan dan kebiasaan yang biasa2 saja menjadi lebih berwarna, berfungsi, mempunyai arti, berkembang, dan berjalan dari satu titik ke titik yang lain yang tentunya lebih baik.
Ada alasan2 kenapa saya ingin melakukan resolusi itu, dan resolusi tersebut jika kita menghargainya dengan sepenuh hati dan melaksanakannya sepenuh jiwa(halah…opo iki) maka kita bisa menjadi bagian dari pemenang, menjadi bagian dari orang2 sukses.
Memajukan komunitas linux pasuruan jd komunitas yang solid n kompak. Bikin training ma pelatihan serta cari angkatan muda linux pasuruan. Ya, dari dulu seperti ini yg kuharapkan. Membangun komunitas memang bukan hal yang mudah, saya sibuk kerja disurabaya, dan teman2 sibuk yang lain2. Semoga bulan dan tahun ini kami bisa membuat event besar n jadi komunitas yang solid.
Menulis posting di pasuruan.linux.or.id minimal 3 posting/2 minggu. Menulis blog minimal 3posting/minggu. baca buku sebelum tidur. Ini tentang membiasakan diri menulis dan kultur yang baik. Tulisan yang telah kita tulis di blog, dengan cara yang ajaib akan memberi tahu kita tentang siapa sebenarnya kita, utamanya memberi tahu diri sendiri tentang ide dan pemikiran kita waktu kita pas nulis seperti apa. Sampai suatu saat ide, pemikiran, dan pengalaman itu akan memberntuk kita jadi manusi ayang sebenarnya. Amin
Beli kamera, Hunting foto ke tempat wisata sebulan sekali, Belajar fotografi lebih serius, Beli majalah foto-video dan concept, Bikin pameran foto tahun 2011, Main ke galeri seni. Fotografi, seni dan desain adalah penyeimbang. Otak kiri dan otak kanan. Antara linux dan programming dengan art. Jadi meskipun kita jadi robot, kita masih punya waktu untuk belajar jadi manusia yang punya sense. Tentang bagaimana menangkap keindahan dan selanjutnya bersyukur karena kita telah dikarunia mata.
banyak yang ingin kutulis. tapi udah malam. sambung ntar 🙂
locate recent-comments